Aplikasi di Handphone anda yang dapat menghasilkan uang

Aplikasi di Handphone anda yang dapat menghasilkan uang
AplikasiATMPonsel

Saturday, January 31, 2015

Bangkit!!!

Bangkit!!! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Agus Riyanto

Ini adalah kata yang harus selalu kita ucapkan, bahkan kalau perlu kita teriakkan ketika kita mengalami kegagalan. “Bangkit!” adalah kata untuk Anda yang sedang terpuruk, untuk Anda yang sedang bersedih, untuk Anda yang sedang putus asa, untuk Anda yang sedang patah hati, dan untuk Anda yang sedang kehilangan semangat.

“Bangkit!” adalah jawaban untuk sebuah kegagalan; ketika kenyataan tidak sesuai harapan. Bukannya berhenti mencoba dan pasrah—menganggap diri sendiri sebagai orang yang gagal, tapi bangkitlah! Mulailah langkah yang baru dan terapkan determinasi diri. Kita tunjukkan keteguhan hati kita, konsisten dengan apa yang sedang kita tuju, dan tidak berhenti sebelum berhasil.

Kita mengalami kegagalan bukan untuk menjadi orang yang gagal, kecuali kita berhenti mencoba, berhenti melangkah dan menghapus mimpi indah kita. Kita gagal untuk belajar sangat banyak hal dari kegagalan itu sendiri. Kita gagal untuk bangkit lagi. Kita gagal untuk mencoba lagi. Kita gagal untuk sukses!

Tanpa kegagalan, kita akan sulit dan jarang mau menyelami diri sendiri. Mau berusaha mengenal siapa diri kita yang sesungguhnya; mengetahui kelemahan dan kelebihan diri kita yang sebenarnya unik. Dan pada akhirnya kita jadi tahu apa tujuan hidup kita yang sesungguhnya; tujuan hidup kita yang teragung.
... baca selengkapnya di Bangkit!!! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tak Ubah

Tak Ubah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Galih namanya. Pria kecil itu tengah merenungkan sesuatu. Pria kecil yang pandai namun sombong itu masih terus memikirkan sesuatu. Entah apa yang dia pikirkan. Pikirannya menerawang ke masa dua puluh tahun mendatang. Masa di mana dia ingin mengubah dunia. Ya. Itulah cita-cita terbesarnya. Dia ingin mengubah dunia. Dia ingin agar dia tak hidup melarat lagi. Dengan mengubah dunia, dunianya pun pasti akan berubah. Begitulah pikirnya.

Pria kecil itu tersenyum kecut. Jika dia bisa mengubah dunia, dia bisa berkuasa di sana juga. Karena tak akan ada orang yang lebih pintar darinya. Pikir dia.

Dia pun segera berlari menuju rumahnya. Dia akan mencari sebuah jalan agar dia bisa mengubah dunia.

“Aku pasti bisa. Aku bisa mengubah dunia. Coba saja, siapa yang lebih pintar dariku? Tak ada orang yang sepandai aku. Akulah yang terpandai.” Ucapnya dengan lagak sombong.

Senyumnya merekah. Dia yakin tak lama lagi dia akan menjadi seorang yang sukses.

Detik demi detik, hari demi hari, bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun, tak ada sedikit pun perubahan dari h
... baca selengkapnya di Tak Ubah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Friday, January 30, 2015

Ukiran Yang Tercoreng

Ukiran Yang Tercoreng Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pada waktu api yang besar menelan kota London, maka setelah selesai kebakaran besar itu, Raja Inggris menugaskan seorang arsitek yang besar bernama Christofer Ramm membangun kembali gereja St. Paul yang megah, lalu dipakai oleh Pangeran Charles melakukan pernikahan. Ukiran yang besar dan bagus dipasang kira2x 8 m tingginya dr tanah. Ada seorg yang mengukir salah satu hiasan disitu dan berdiri pada tempat tertinggi dari gereja itu. Ia sedang memandang hasil ukirannya yang baru selesai.

Tetapi secara tak sadar, ia memandangi sambil berjalan mundur setapak demi setapak sampai sudah berada diujung papan pembatas; jika ia mundur setapak lagi, ia pasti jatuh dan mati. Seorang rekan di pinggirnya melihatnya krn posisi berdiri rekannya itu amat berbahaya bahkan mungkin jika ia berteriak memperingatkan malah akan membuat rekannya terjatuh. Akhirnya tidak ada cara lain mk ia mengambil.kuas seorang yg sedang mengapur dinding dan merusak hasil ukiran rekannya itu. Wkt ukiran itu dicat tidak karuan, si pengukir amat marah dan lgs menghampiri ingin memukulnya. Ttp orang itu lalu memperingatkannya dan menunjuk tempat si pengukir itu berdiri, akhirnya si
... baca selengkapnya di Ukiran Yang Tercoreng Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Thursday, January 29, 2015

Wiro Sableng #168 : Mayat Kiriman Di Rumah Gadang

Wiro Sableng #168 : Mayat Kiriman Di Rumah Gadang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : KUPU-KUPU GIOK NGARAI SIANOK

SESUAI perjanjian yang dibuat para Datuk Luhak Nan Tigo sebelum berpisah di Ngarai Sianok, Datuk Kuning Nan Sabatang dari Luhak Agam dan Datuk Bandara Putih dari Luhak Limapuluh Kota selepas sholat Asar telah berada di rumah gadang kediaman Datuk Panglima Kayo di Batu Sangkar. Turut kepada gelarnya, Datuk Panglimo Kayo adalah Datuk paling kaya dibandingkan dua Datuk lainnya termasuk Datuk Marajo Sati. Tidak heran kalau rumah gadang kediamannya berdiri megah bergonjong lima. (rumah gadang: rumah besar)

Setelah apa yang terjadi di Ngarai Sianok pagi hari itu, Tiga Datuk pimpinan tiga Luhak merasa perlu dengan segera merundingkan tindakan apa yang akan mereka lakukan sesudah Datuk Marajo Sati yaitu yang menjadi Datuk Pucuk atau Datuk Pimpinan dari Tiga Datuk Luhak Nan Tigo diketahui menyimpan seorang gadis Cina cantik belia di dalam goa kediamannya di Ngarai Sianok.

Ternyata Datuk Panglimo belum sampai di rumah gadang.

"Ane
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #168 : Mayat Kiriman Di Rumah Gadang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Wednesday, January 28, 2015

Bertemu Dengan Tuhan ?

Bertemu Dengan Tuhan ? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Beberapa hari yang lampau saya harus bertemu dengan seorang pejabat tinggi di salah satu hotel bintang lima di pusat kota Amsterdam, maka dari itu saya harus melewati daerah kumuh tempat para gelandangan dan pecandu disitu.

Tiba-tiba saya mendengar panggilan "Selamat pagi Tuan!", saya menoleh kebelakang dan saya melihat seorang pengemis tua dengan wajah yang kotor, dekil dan bau alkohol rupanya ia sudah ber-minggu2 tidak mandi. Pakaiannya pun bau dan kotornya sudah tak terlukiskan lagi. Pengemis ini sedang memegang cangkir besar yang berisikan kopi panas. Ia menawarkan kepada saya "Maukah Bapak minum seteguk dari air kopi saya?"

Dalam hati saya jangankan minum dari cangkirnya dekat dengan diapun rasanya sudah muak dan jijik, apalagi kalau melihat kumis dan jangutnya yang masih penuh dengan sisa2 makanan dari kemarin. Disamping itu kalau saya minum dari cangkir bekas dia, jangan2 nanti saya akan ketularan penyakit AIDS?

Logika dan otak saya melarang saya untuk menerima tawaran tsb, tetapi hati nurani saya menganjurkannya: "Percuma lho ke gereja tiap mingg
... baca selengkapnya di Bertemu Dengan Tuhan ? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tuesday, January 27, 2015

Impian Angsa Kecil

Impian Angsa Kecil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di sekolah harapan bangsa ada seorang siswi yang bernamana Hilda, Jurusan Ilmu pengetahuan Alam. sekarang dia sudah kelas Tiga SMA. Pada hari senin, tepatnya pada jam istirahat di sekolah SMA Harapan Bangsa, Hilda, maya, mawar, Dimas dan teman-teman yang lainnya belajar. Pada jam istirahat tiba, hilda dan teman-temanya keluar dari kelas untuk sekedar membeli jajanan setelah penat belajar. Mereka duduk di bangku di bawah pohon besar yang sejuk tempat mereka biasa membeli jajanan dan mengobrol.
“Engga terasa yah sekarang kita sudah kelas tiga dan sebentar lagi kita lulus.” ucap Dimas.
“Iya, nanti kita akan berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing”. Jawab Hilda.
“o ya, kalian mau melanjutkan kemana? Tanya maya.
Mereka pun menjawab secara bergiliran
“kalau saya mau kembali pulang ke kampung halaman saya, dan mencoba membantu orangtua saya disana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari” jawab dimas
“ciyee Dimas, tumben pinter, ha ha.. (mawar yang sengaja menggoda dimas) saya juga sependapat dengan kamu, saya ingin kerja dulu, jika uang nya suda
... baca selengkapnya di Impian Angsa Kecil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sunday, January 25, 2015

Siapa Takut Menjadi Penulis Buku Bestseller?

Siapa Takut Menjadi Penulis Buku Bestseller? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Victor Asih

Pada pertengahan bulan Maret 2008, saya berkesempatan menjadi pembicara sebuah acara talkshow, dengan tema “Kalau Masih Bisa Berwirausaha, Ngapain Harus Kerja?” yang diselenggarakan di UNPAD, salah satu universitas negeri di Bandung. Selesai acara talkshow, saya dihampiri oleh seorang editor sebuah majalah dan diminta untuk menulis sebuah artikel dengan tema “dream” untuk dimuat di majalah tersebut.

Wow, itulah pertama kalinya ada yang meminta saya untuk menulis sebuah artikel. Saya saat itu merasa tertantang untuk membuat sebuah artikel karena saya belum pernah sama sekali menulis artikel.

Beberapa hari kemudian, saya berusaha mencari berbagai informasi tentang bagaimana cara menulis artikel melalui internet. Sampai akhirnya saya menemukan website pembelajar.com dan membaca artikel-artikel tentang cara menulis dari Edy Zaqeus, salah seorang penulis buku bestseller. Jadilah saya “korban” dari ide-ide provokatif dalam tulisan itu. Saya terinspirasi dan merasa semakin tertantang untuk dapat menulis.

Akhirnya, saya memutuskan untuk berani membuat sebuah impian baru dalam daftar impian saya, yaitu impian menjadi penulis buku bestseller. Saat saya berani membuat impian ini, saya sama sekali belum
... baca selengkapnya di Siapa Takut Menjadi Penulis Buku Bestseller? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tuesday, January 20, 2015

Dua Belas Alasan

Dua Belas Alasan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Berapa banyak alasan yang Anda perlukan untuk mulai menulis atau terus konsisten melahirkan karya tulis? Satu, dua, atau tiga alasan cukup? Kalau tidak cukup, saya sampaikan 12 alasan agar Anda benar-benar mantap untuk mulai menulis sampai “kecanduan”.

Caryn Mirriam Goldberg dalam karya berjudul Write Where You Are: How to Use Writing to Make Sense of Your Life, menawarkan 12 alasan mengapa Anda harus menulis, yakni : 1. Menulis membantu menemukan siapa dirimu. 2. Menulis dapat membantumu percaya diri dan meningkatkan kebanggaan. 3. Saat menulis, Anda mendengarkan pendapat unikmu sendiri. 4. Menulis menunjukkan apa yang dapat Anda berikan pada dunia. 5. Dengan menulis, Anda mencari jawaban terhadap pertanyaan dan menemukan pertanyaan baru untuk ditanyakan. 6. Menulis meningkatkan kreativitas. 7. Anda dapat berbagi dengan orang lain melalui kegiatan menulis. 8. Menulis memberimu tempat untuk melepaskan amarah/ketakutan, kesedihan, dan perasaan menyakitkan lainnya. 9. Anda dapat membantu menyembuhkan diri dengan
... baca selengkapnya di Dua Belas Alasan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sunday, January 18, 2015

NASIBMU LELAKI ....

NASIBMU LELAKI


Siapakah LAKI-LAKI itu?


LAKI-LAKI adalah ciptaan TUHAN yang paling indah. Dia banyak mengalah mulai dari umur yang sangat muda.


Dia korbankan makanan cemilannya.. untuk adik beradiknya.

Dia korbankan impian.. hanya untuk melihat orang tuanya tersenyum.

Dia membelanjakan kesemua uangnya untuk membeli hadiah untuk..... yang dia cinta..... hanya untuk melihat dia tersenyum.

Dia korbankan kehidupan masa muda nya hanya untuk isteri dan anak-anaknya.. dengan bekerja sampai malam tanpa mengeluh.

Dia bina masa depan mereka sekeluarga dengan membuat pinjaman dari bank dan membayar cicilan sepanjang hayatnya.

Dia telah bersusah payah tapi masih dimarahi ibu, boss, dan bahkan isteri..!!
Kehidupan dia berakhir hanya untuk mengalah demi kebahagiaan orang lain
Kalau dia keluar rumah, kata orang dia lalai
Kalau dia tinggal dirumah, kata orang dia malas.
Kalau dia marahi anak-anak, kata orang dia galak.
Kalau dia tak marah, kata orang dia laki-laki yang tak bertanggungjawab.
Kalau dia tak bolehkan isteri bekerja, kata orang dia seorang yang mengungkung.
Kalau dia bolehkan isteri bekerja, kata orang dia makan gaji isteri.
Kalau dia dengar apa kata ibunya, kata orang dia anak emak..!
Kalau dia dengar kata isteri, kata orang dia DKI Dibawah Ketiak Istri

Hargailah setiap laki-laki dalam hidup anda. Anda tidak akan pernah tahu apa perngorbanan yang sudah dilakukan buat anda.

Just Happy being a man


Bahasa Aneh -- Dongeng dari Negeri Swiss

Bahasa Aneh -- Dongeng dari Negeri Swiss Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Dahulu kala hiduplah di Negri Swiss sebuah keluarga bangsawan. Mereka hanya memiliki seorang putra tunggal. Tapi, Putranya itu bodoh dan malas belajar.
Lalu berkatalah Ayahandanya kepadanya,“ Putraku yang terkasih, Engkau harus pergi dari sini. Aku akan mengirim Engkau ke seorang guru yang akan memberimu pelajaran. Aku menginginkan seorang putra yang pandai. “
Lalu pergilah Putra Bangsawan itu ke sebuah kota lain dan tinggal selama satu tahun dengan guru tersebut. Setelah itu, kembalilah Putra Bangsawan itu ke istananya.
Tanya Ayahandanya,“ Putraku, Engkau telah pergi selama satu tahun. Ayo, katakan apa yang telah Kau pelajari ?“
Jawab putranya,“ Baik Ayahanda, sekarang aku sudah bisa menggonggong seperti anjing, saya telah mengerti bahasa mereka.
“ Apa…. ?? “ teriak Ayahandanya dengan marah, “Kamu tidak belajar sedikit pun ? Pergi dari sini, Kamu bukan Putraku lagi Aku tidak ingin melihat kamu lagi di istana ini “
Lalu Putra Bangsawan itu meninggalkan istana ayahnya dan pergi mengembara berhari hari bahkan berminggu minggu lamanya. Suatu ketika tibalah ia di sebuah puri. Waktu itu sudah malam dan ia ingin menginap di puri tersebut. Tuan pemilik puri pun mengijinkannya. “ Di bawah sana, di sebuah menara itu kamu boleh tidur. Tentu saja tempat itu sangat berbahaya. Tiga anjing liar tinggal di sana. Anjing anjing tersebut juga memakan manusia. Semua orang sangat takut dengan mereka.“ Tetapi, Pemuda Bangsawan itu tidak memiliki rasa takut sedikit pun dan melangkah ke arah menara tersebut.
Pagi berikutnya muncullah ia dari menara tersebut dan dalam keadaan segar bugar. Lalu kata Putra Bangsawan tersebut kepada pemilik puri itu,“ Saya telah berbicara dengan anjing anjing liar itu. Saya berbicara dalam bahasa mereka. Anjing anjing itu dulunya juga manusia. Sampai saat ini mereka tinggal di sana untuk menjaga sebuah harta karun. Harta karun itu harus kita keluarkan.“
Maka kata Tuan Puri tersebut dengan senang hati ,“Pergilah dan ambilah harta karun itu “ Lalu Putra Bangsawan itu turun lagi dan tak lama kemudian sungguh memanggul sebuah peti emas.
Sejak hari itu, Orang orang tidak lagi melihat dan mendengar suara dari anjing anjing itu. Orang orang itu kini hidup tanpa rasa takut akan anjing anjing itu. Akhirnya Pemilik Puri itu menerima Putra Bangsawan itu seperti putranya sendiri. Keduannya hidup lama dengan bahagia dan damai.
... baca selengkapnya di Bahasa Aneh -- Dongeng dari Negeri Swiss Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Saturday, January 17, 2015

Antara Aku, Tukang Cukur dan Tuhan

Antara Aku, Tukang Cukur dan Tuhan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Sudah panjang. Aku harus memotongnya. Aku langsung mengambil motorku dan pergi ke tukang cukur terdekat.
Kuhentikan motorku di depan toko itu. Tokonya sederhana, menggabung dengan rumah si tukang cukur. Cat warna hijau dengan jendela besar di depan toko itu yang ditulisi dengan cat warna merah, tulisannya adalah “POTONG RAMBUT. RAPI. MURAH. DIJAMIN PUAS”.
Aku langsung mengambil kunci motor dan berjalan masuk ke dalam. Ruangannya sederhana, tembok yang di cat senada dengan luarnya, meja dan kursi yang berwarna putih tanpa pemakai, alat-alat cukur lengkap dengan sisir bermacam-macam, ada yang kecil, ada juga yang besar. Ada yang warna hitam, sampai warna oranye pun ada.
Namun di sini sepi. Tidak ada pelanggan sama sekali, mungkin hanya musik dangdut yang dinyalakan si tukang cukur.
Sesaat aku melihat-lihat, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku. Refleks aku langsung berbalik dan melihat sesosok pria hitam kurus berkumis dengan pakaian merah dan celana hitam. Lalu dia tersenyum kepadaku dan berkata, “Mau potong Mas?”. Aku mengangguk dan duduk di kursi putih. Kursi si pelanggan.
“Sepi, Mas?” Tanyaku sambil melihat bayangan si tukang cukur yang sedang mencari guntingnya lewat cermin di depanku ini. Cermin.
“Iya nih, Mas. Mungkin para pelanggan sudah bisa potong rambut sendiri.” Jawabnya sambil memasangkan kain plastik ke tubuhku.
“Mungkin ya, Mas.” Kataku dan bersiap-siap untuk dipotong rambutku. Saatnya untuk say goodbye pada rambut tersayang.
“Ini rambutnya mau diapain, Mas?” Tanyanya.
“Dirapiin aja, Mas.” Jawabku singkat. Si tukang cukur memulai ritual potong rambut dengan memotong rambut samping kananku, dan melanjutkannya dengan teliti dan penuh dengan Kesenian ala tukang cukur.
“Tuhan ternyata nggak ada, Mas.” Katanya secara tiba-tiba di tengah aku yang sedang asyik melihatnya yang ahli memotong rambutku.
“Maksud Mas?” Tanyaku bingung.
“Iya, Tuhan itu tidak ada.” Katanya sambil menatap mataku melewati perantara cermin.
“Kok bisa Mas bilang kayak begitu?” Tanyaku
“Kalau Tuhan itu ada, mengapa ada rakyat yang miskin, hidup menderita di pinggir jalan, meminta-minta. Iya, kan?” Jelasnya. Aku langsung diam. Hanya diam selama ritual ini berlangsung. Melihat kembali keahlian si tukang cukur.
Setelah beberapa lama, ritual ini selesai. Si tukang cukur membersihkan rambut-rambut yang berada di bahuku dan mengambil sapu untuk membersihkan rambutku yang sudah tercukur.
Sekarang rambutku sudah rapi. Serapi pakaian yang baru di setrika. Kemudian aku mengambil uang sepuluh ribu dari kantongku dan keluar dari toko ini.
‘Tuhan itu ada.’ Batinku, tidak terima dia berkata bahwa Tuhan tidak ada, aku langsung masuk kembali dan berkata kepada Si tukang cukur, “Ternyata tukang cukur itu tidak ada.”. Aku lihat dia kaget, dan matanya melotot kepadaku.
“Adalah! Buktinya baru saja anda saya cukur. Iya, kan?” Katanya dengan nada kesal. Kemudian aku mengambil tangan si tukang cukur dan membawanya keluar. Menuju ke dunia luar, tidak lagi di dalam.
“Lihatlah beberapa orang di sana, banyak yang rambutnya panjang dan kotor, itu membuktikan bahwa tukang cukur itu tidak ada. Kalau tukang cukur ada, tidak mungkin rambut mereka sepanjang meja bola tennis!.” Kataku.
“Itu salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang kepadaku, kalau saja mereka datang, pasti rambut mereka akan rapi dan bersih. Itu salah mereka, bukan salahku, dan itu juga tidak membuktikan bahwa tukang cukur itu tidak ada.”
“Berarti itu juga membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Kalau saja orang yang hidupnya miskin, menderita, dan lainnya itu mau mendekat ke Tuhan, pasti hidup mereka akan tenang, damai, dan sejahtera. Salah mereka sendiri tidak mau mendekat kepada Tuhan.”
Sesudah aku menyelesaikan perkataanku, aku langsung berjalan ke arah motorku terparkirkan, menyalakannya, dan pergi. Namun, sebelum aku berangkat pulang, aku melihat si tukang cukur itu melihat ke atas, memandangi langit yang dihiasi awan putih. Namun, dia tidak sedang melihat awan dan langit semata, dia sedang mencari Tuhan.
... baca selengkapnya di Antara Aku, Tukang Cukur dan Tuhan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Thursday, January 8, 2015

Batu Kecil

Batu Kecil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak,tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.
Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yang sama.
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.
Tuhan kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Tuhan melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Tuhan sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.
... baca selengkapnya di Batu Kecil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sepuluh Pengganjal Kebahagiaan Anda

Sepuluh Pengganjal Kebahagiaan Anda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
LET GO OF DEMAND
Apa sih, yang sebenarnya membuat Anda marah dan kecewa? Apakah seseorang yang memotong antrian di depan Anda? Pengemudi iseng yang memprovokasi Anda di jalanan? Komputer yang hanya untuk di-boot saja terasa begitu lama? Handphone yang harus berganti setiap bulan dua kali karena terus dicuri? Orang yang mengejek dan mempermainkan Anda? Hujan sepanjang hari? Tagihan bejibun yang membuat Anda marah sampai ke ubun-ubun?
Bukan, bukan itu semua. Apa yang membuat Anda marah dan kecewa adalah "tuntutan yang kekanak-kanakan" dan "ekspektasi yang tidak realistis".
Saat Anda masih bayi, apa yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan sesuatu, hanyalah berteriak menangis sekencang-kencangnya. Dengan modal itu, Anda mendapatkan popok yang baru, susu ibu atau susu sapi, atau barang sepuluh lima belas kerokan pisang ambon untuk dinikmati.
Itulah ciri Anda saat masih helpless dulu. Waktu itu, perilaku demanding Anda masih bisa diterima. Tapi kini Anda telah dewasa. Anda bertanggung jawab pada hidup Anda, dan Anda tidak bisa lagi berharap bahwa dunia akan melayani Anda sebagaimana yang Anda mau. Jika Anda tetap melakukannya sekarang, itu namanya self-induced misery, alias penderitaan yang Anda buat sendiri. Berhentilah.
Apa yang perlu Anda lakukan sebenarnya cukup mudah. Anda hanya perlu mengganti demand dan ekspektasi, dengan preferensi.
"Aku sih nggak nuntut suamiku bangun lebih pagi, tapi aku lebih prefer kalo dia memang bisa melakukannya."
Anda akan lebih mengerti, dan Anda akan menjadi orang yang penuh pengertian.
Buanglah Pola Pikir yang Tidak Rasional
"Saya tidak akan pernah berbahagia kecuali dunia melayani Saya seperti yang Saya mau."
Itu tidak rasional. Apa yang bisa Anda kontrol hanyalah diri Anda sendiri.
Bersikaplah Mau Berbahagia
Disadari atau tidak, Anda mungkin tidak ingin berbahagia. Anda bisa melepaskan apapun dari diri Anda; uang, harta, waktu, energi, dan bahkan cinta, kecuali satu; penderitaan Anda.
Bahagia haruslah dimulai dari kemauan Anda sendiri. Anda mau bahagia atau tidak? Secara sadar Anda jelas mau berbahagia. Tapi cobalah selami kembali alam bawah sadar Anda. Bisa jadi, Anda sendiri yang t idak mau berbahagia.
Saat Anda merasa marah, itu penderitaan yang tidak membahagiakan. Lepaskanlah penderitaan Anda, bukan lampiaskan. Bertanyalah pada diri sendiri, "Bener nih, mau nuker happy sama kemarahan ini?" Perpanjanglah sumbu Anda supaya Anda bisa membuang penderitaan.
Berhentilah Mengasihani Diri Sendiri
Anda tidak akan menjadi pahlawan hanya dengan menderita. Adalah lebih heroik jika Anda tetap riang gembira di tengah penderitaan.
Berhentilah Membesar-besarkan
Tak perlu mem-blow-up permasalahan sampai keluar dari proporsinya. Itu akan melumpuhkan Anda. Belajarlah obyektif dan jadikanlah itu sebagai motivasi untuk mengambil tindakan.
LET GO OF REGRET
Anda pasti pernah menyesali sesuatu tentu saja. Wong kita ini manusia kok. Itu, sebenarnya versi lain dari kata-kata: "Kita tidak sempurna".
Tak perlu panik atau terobsesi oleh penyesalan. Jadikanlah ia kekuatan positif. Anggaplah itu sebagai wakeup call, sebuah tepukan yang membangunkan Anda dari tidur. Bukankah Anda macan?
Janganlah menunda tindakan dengan penyesalan. Bertindaklah segera dan Anda tidak akan menyesal lagi, sebab Anda telah melakukan sesuatu.
Tutuplah rapat-rapat lebarnya jarak antara Anda yang ideal dan Anda yang sekarang. Nikmatilah Anda yang sekarang dan lakukan apa yang terbaik menurut Anda. Sebab jika Anda punya waktu untuk menyesal, maka Anda pasti punya waktu untuk melakukan sesuatu tentang itu.
LET GO OF GREED
"Saya telah punya semua yang saya mau, dan Saya telah menjadi apa yang Saya ingin, kecuali..."
Ya. Itulah Anda barangkali. Tidak SEMUA yang Anda mau akan Anda dapatkan.
Pertama, resources Anda terbatas. Kedua, nafsu Anda adalah sesuatu yang tidak akan pernah terpuaskan. Ia seperti air laut. Makin Anda minum, makin kering rasanya tenggorokan. Desire Anda tidak salah, melewati batasnyalah yang salah.
Sadarilah bahwa penyebab kerakusan adalah kesenangan. Bisa memiliki memang menyenangkan. Tapi kesenangan itu sendiri bisa menjadi candu. Kita sering lupa, bahwa kesenangan tidak selalu sama dengan kebahagiaan. Saat Anda menemukan bahwa kesenangan ternyata tidak sama dengan kebahagiaan, muncullah ketakutan dan kekhawatiran. Takut dan khawatir itu, akan memicu desire Anda lebih besar lagi.
Maka, Anda akan menemukan lingkaran yang abadi di sini: Karena desire Anda tidak pernah punya ujung, maka fear Anda juga tak akan pernah punya muara. Berhentilah menjadi manusia yang terpenjara!
Ya. Tapi bagaimana?
Fokus dan terapkanlah prioritas. Mulailah dahulu dengan BEING. Soal HAVING, ya belakangan sajalah. Dan untuk BEING, Anda harus DOING. Just DO your best.
LET GO OF WORRY
Anda tahu kenapa lagu "Don't Worry - Be Happy" begitu ngetop? Karena itulah panggilan jiwa Anda.
Pahamilah perbedaan antara "menderita" dan "khawatir". Menderita adalah pesan tentang masalah, sementara khawatir adalah pesan tentang adanya peluang untuk tumbuh dan berkembang. Jadi waspadalah. Apakah Anda memang menderita, atau sebenarnya Anda hanya khawatir saja?
Jika Anda hanya khawatir, ketahuilah bahwa sumbernya adalah ketakutan. Anda takut terhadap sesuatu yang masih gelap, blank, dan tidak tahu apa-apa tentangnya. Atau, Anda takut menghadapi tantangan.
Ketahuilah bahwa setiap detik dan setiap saat, Anda adalah benih. Benih yang mestinya bisa tumbuh menjadi besar dan hebat. Worry can't change the past, but it can ruin the present. Berpengetahuanlah, dan bertindaklah menyambut tantangan. Seperti seekor macan.
LET GO OF DEFENSIVENESS
Salah itu normal, termasuk jika itu melukai orang lain. Bukan nyuruh nih, tapi kita semua memang pernah berbuat salah. Anda tahu kan kenapa pensil, whiteboard, dan papan tulis itu ada penghapusnya? Karena Anda adalah manusia.
Jika Anda salah apa yang Anda katakan?
"Aduhhh.. maaf nih. Maaf, namanya juga manusia."
Lantas, apa yang Anda katakan jika orang lain yang salah?
"Dasar Bodoh!" "Stupid!" "Bloon."
Saat Anda salah, Anda adalah manusia. Saat orang lain salah, mereka bukan manusia. Ini tidak rasional. Maka, maafkankanlah mereka.
LET GO OF GUILT
Guilt adalah rasa tidak nyaman saat Anda mengalami perlawanan menentang kesadaran Anda sendiri. Guilt itu sendiri tidak terlalu berbahaya. Apa yang lebih berbahaya adalah ketiadaan solusinya.
Feeling guilty itu bagus. Itu sinyal lampu merah yang memperingatkan Anda agar stay on course. Maka saat Anda feeling guilty, dengarkanlah isi hati Anda. Manakah yang Anda pilih, short-term pleasure atau long-term gain?
Rasa bersalah yang tidak menemukan solusi, akan membuat Anda mengalami ini:
1. Pikiran yang tidak damai.
2. Rasa tidak percaya dan takut pada orang lain, atau bahkan kepada Allah.
3. Sesuai angka ini, Anda akan menderita tiga kali:
Pertama, saat Anda bertindak tidak bertanggung jawab. Kedua, saat Anda melihat orang lain bertindak dengan penuh tanggung jawab. Ketiga, saat Anda harus menanggung konsekuensinya.
Berikut inilah yang perlu Anda lakukan saat Anda merasa tidak bertanggung jawab.
Ingatlah bahwa responsibility, adalah singkatan dari "response-ability". Kemampuan untuk merespon dengan tepat. Bagaimana caranya agar bisa merespon dengan tepat? Anda bisa menggunakan rumus AAA.
1. Admit. Akui bahwa pilihan tindakan Anda adalah salah.
2. Analyze. Analisis perilaku Anda. Apa alasan Anda memilih yang salah? Apa konsekuensinya? Bagaimana tidak mengulanginya? Bagaimana meluruskan pilihan yang sekarang?
3. Atonement, alias integritas. Integritas adalah menyatunya hati, jiwa, sasaran, tindakan, dan keimanan. Saat semuanya menyatu, Anda memasuki tahap atonement, alias at-one-ment.
Dengan AAA, Anda bisa memperbaiki keadaan.
LET GO OF SPITE
Anda, pasti pernah diprovokasi. Oleh pengemudi lain di jalanan, atau oleh orang lain yang mengejek dan melecehkan. Anda pasti pernah merasa diserang. Di kantor, di rumah, di lapangan sepak bola, di kantin, di mana saja.
Tidak ada perlunya Anda melayani yang begituan. Sebab, dunia Anda bisa rusak seharian. Mengalah sajalah, kecuali jika undang-undang dasar Anda yang terlanggar atau terinjak-injak.
Kita cenderung lupa bahwa kita lebih sering menggunakan hati untuk merasakan, ketimbang otak untuk berpikir. Ini sepertinya benar dan wajar. Tapi berhati-hatilah karena itu tidak logis dan tak rasional. Itu emosional.
Jika Anda merasa perlu melayani serangan, provokasi, dan ejekan orang lain, maka itu tentu ada sebabnya.
Pertama, rasa keadilan Anda yang terusik. Saat Anda merasa diserang, Anda merasa perlu membalasnya. Tapi, jika serangan itu dilakukan karena tidak sengaja, tidak dimaksudkan untuk menyerang, kesalahpahaman, atau hanya karena mereka bodoh saja, keadilan macam apa sih yang Anda inginkan?
Kedua, logika Anda yang terdistorsi. Anda berasumsi bahwa jika mereka mengalami sakit seperti yang Anda rasakan, maka mereka akan meminta maaf.
Tidak. Jikapun mereka akhirnya meminta maaf, itu bukan karena sakit yang Anda buat dengan serangan balasan, tapi karena pikiran dan hati mereka yang sudah lurus kembali. Saling menyakiti tidak akan menyelesaikan masalah. Ia bahkan memperuncingnya.
Ketiga, secara sadar atau tidak Anda mencoba menghindari tanggung jawab untuk membahagiakan diri sendiri. Sebab jika Anda memang mau bertanggungjawab untuk kebahagiaan Anda sendiri, Anda pasti tidak akan melarikan diri.
Jika begitu, bagaimana caranya memunculkan rasa tanggung jawab untuk kebahagiaan diri sendiri? Awareness-lah jawabannya.
Ketahuilah bahwa rasa sakit yang Anda derita adalah bukan karena serangan mereka, tapi karena reaksi Anda atas perilaku mereka. Mengapa mereka begitu jahat dan kejam kepada Anda? Karena mereka sedang sakit, dan mereka merasa terancam oleh Anda.
Responlah sikap buruk orang lain dengan kebaikan, maka Anda akan mulia dan terhormat. Cobalah selalu untuk bersikap rendah hati tapi bukan rendah diri.
Ketahuilah bahwa sabar itu tidak pasif. Ia tidak datang dengan sendirinya, dan ujug-ujug Anda menjadi sabar. Sabar itu kata kerja dan bukan kata sifat. Maka sabar, adalah disabar-sabarin.
LET GO OF ENVY
Anda juga mungkin pernah merasa kalah. Waspadalah. Salah-salah, kekalahan bisa membuat Anda menjadi orang yang envious, yaitu orang yang penuh dengki dan tidak bisa menerima kekalahan. Tidak senang jika orang lain senang, dan senang jika orang lain tidak senang.
Sikap envious, bisa berkembang dalam tiga tahap.
Pertama, saat Anda merasakan kekalahan. Di tingkat ini, perasaan kalah itu sebenarnya wajar. Apalagi jika Anda bisa memberi selamat kepada pemenang, dan kemudian menjadikan kekalahan sebagai pelajaran. Jika tidak bisa, maka di sinilah bibit envious Anda akan mulai tersemai.
Kedua, saat Anda mulai mengembangkan perilaku mensabotase orang lain. Mulainya dari yang kecil-kecil saja, seperti menciptakan isu dan gosip buruk, atau berharap dan "berdoa" untuk kemalangan dan kecelakaan bagi orang lain. Anda mungkin meng ira ini tidak berbahaya.
Salah. Itu sangat berbahaya. Mengapa? Karena harapan buruk seperti itu adalah karatnya jiwa, persis seperti karatnya besi. Merusak, melubangi, merontokkan, dan menggerogoti semua amal baik. Lebih dari itu, dari mana sih datangnya semua tindak kejahatan? Ya dari doa, harapan, fitnah, dan pikiran negatif yang melenceng seperti itu!
Ketiga, seperti sudah disebut barusan, semuanya akan termanifestasi menjadi tindak kejahatan. Anda akan menjadi orang yang dengki, dengan sikap dan tindakan yang keji. Anda telah menghancurkan diri sendiri.
Jika Anda mulai mengalami gejala penyakit ini, resepnya sederhana. Bertemanlah dengan mereka yang menang. Kemudian, ubahlah cara berpikir Anda. Gantilah "Saya pengen kayak gitu," menjadi "Bagaimana supaya Saya bisa seperti itu."
LET GO OF ANGER
ANGER itu cuma satu huruf lebih pendek dari DANGER. Dan "D", adalah nilai minusn ya.
Alasan yang bagus bagi Anda supaya tidak marah, adalah memahami bahwa kemarahan akan menyebarluaskan kelemahan. Saat Anda marah, Anda sebenarnya berkata, "Saya takut! Saya Terluka! Saya frustrasi!" Itu, adalah kata lain dari "Saya lemah."
Sadarilah bahwa orang, barang, atau situasi, akan cenderung membuat Anda selalu marah. Udah dari sononya begitu. Anda tidak bisa dengan mudah mengontrol sesuatu di luar diri Anda. Dan jika Anda marah, kemarahan Anda tidak akan membuat dunia berjalan sesuai kemauan Anda. Andalah yang harus menyesuaikan diri dengannya.
Sadarilah bahwa jika Anda menghadapi orang yang marah, they're not being mean; they're just being people. Like you. Dan seperti biasa, marah itu muncul disebabkan oleh fear. Rasa takut akan kehilangan kontrol.
Keinginan untuk mengontrol adalah benar. Tapi, ingin mengontrol orang lain itu salah. Yang benar, ingin memberi contoh teladan kepada orang lain. Mengontrol dengan kekuasaan? Salah juga. Apa yang perlu dikontrol hanyalah diri sendiri. Sekali lagi, maafkanlah mereka yang marah. Tidak ada yang salah saat seorang manusia bersikap dan bertindak sebagai manusia.
Anda sendiri, kurangilah marah Anda sebab Anda sendirilah yang akan merugi. Saat Anda marah, apa yang telah keluar sebenarnya tidak perlu keluar dan apa yang terlanjur sebenarnya tidak perlu terlanjur.
LET GO OF FEAR
Saat Anda menghadapi ketakutan, Anda berada di tengah-tengah persimpangan jalan. Satu cabang menuju kepada kepengecutan, dan satu lagi menuju kepada keberanian. Yang satu menuju harapan dan impian, yang satu lagi menuju kekecewaan dan kesedihan.
Anda tidak bisa mundur atau tetap diam, melainkan tetap maju dan memilih salah satu cabang. Dengan diam atau mundur, Anda tidak akan tumbuh dan berubah. Malah, Anda menuju ke kepunahan dan kematian.
Manage-lah fear Anda, sebab fear adalah False Evidence Appearing Real. Asli tapi sebenarnya palsu.
Jadi, tak usahlah Anda bersedih lagi. Bersenang-senang sajalah. Sibuklah. Lakukan yang terbaik. Tak perlu takut dan tak usah khawatir. Lakukanlah segalanya dengan semangat dan keberanian. Itu lebih baik buat Anda.
Bukannya tadi sudah Saya bilang, kalo Anda itu macan?
... baca selengkapnya di Sepuluh Pengganjal Kebahagiaan Anda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Wednesday, January 7, 2015

One By One

One By One Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Yang bisa bertahan hidup dialah yang akan menjadi penguasa. Begitulah hukum rimba yang berlaku. Kita hanya bisa mensyukuri betapa nikmatnya hidup walau terkadang kita juga harus hati-hati dengan kematian. Saat ini aku berada dalam sebuah lingkungan yang dekat dengan kematian dan tidak adanya sebuah kedamaian. Kekerasan selalu menyapaku di setiap hari. Namun hati sebenarnya berbicara lain. Hati ini tidaklah cocok dengan lingkungan seperti itu. Lalu dari manakah aku berasal? Apakah itu juga menjadi penting bagi kalian? Justru mulai dari pertanyaan seperti inilah bahkan pertengkaran-pertengkaran itu terjadi.
Sebagai petarung sejati, tak terbersit sama sekali untuk mengatakan dari mana aku ini berasal dan siapakah aku? menurutmu masih perlukah jika aku mengatakan bahwa aku ini berasal dari papua atau dari makasar, atau bahkan Madura dan sebagainya? Bukankah itu berarti hanya mengandalkan kekuatan etnis yang sangat menakutkan dan tangguh? TIDAK….ini bukanlah langkah seorang kesatria. Bahkan yang demikian itu terlihat sebagai langkah yang sombong. Tapi sebagai lelaki seharusnya. “One by one”….begitulah kata yang selalu terlontar ketika saat akan bertarung.
Tiba-tiba handphoneku bergetar dalam saku celana, itu pertanda bahwa ada temen-temenku yang terlibat dalam sebuah pertarungan. Merke telah memanggilku untuk ikut mempertaruhkan nyawa dalam medan yang selalu terhias oleh ganasnya sayatan pedang, clurit, belati, yang haus akan darah. Tapi aku tak ingin lagi ikut dalam pertempuran-pertempuran itu sehingga aku harus mengatakan beberapa alasan pada temen-temenku kali ini.
Kemudian setelah kejadian-kejadian seperti itu, kalian akan mendengar bahwa ada beberapa mayat ditemukan dalam kolong jembatan yang mati mengenaskan. Dan kalian hanya bisa pasrah. Siapa yang telah membunuhnya? Tidak akan ada yang tahu. Jangankan kalian, aku sendiri tak pernah tahu siapa yang telah membunuh mereka. Aku kini sering merenung, Apa yang diperebutkan aku dan mereka selama ini hingga diantara kita akhirnya harus berjumpa dengan kematian? Betapa berartinya sebuah kekuasaan bagi kita . Apa untungnya jika harus membunuh saudara kita sendiri sebagai manusia yang sama-sama makhluk Tuhan?
Mengenai diriku, sekarang bahkan kau takkan mengira bahwa aku ini mantan petarung . Aku sendiri bahkan merasa pangling dengan penampilanku saat ini. Yang dulunya mungkin bertampang seram, berambut panjang, jenggot belah dua, dan tato srigala di lengan kiriku yang selalu melekat mengidentitaskan bahwa aku ini adalah srigala yang beraura kekerasan. Namun kini semuanya telah berubah dan zaman pun telah berubah. Kini tibalah pada zaman dimana seharusnya kita menghargai sebuah perbedaan. Zaman yang kita anggap sebagai zaman yang harus saling menghargai sesama manusia. Kata kaum humanis Memanusiakan manusia.
Dengan rambut yang tersisir rapi, kini aku benar-benar sadar bahwa aku tak ingin kembali ke dunia kelam itu. Dunia yang serba tidak jelas dalam menjalani hidup. Saatnya menatap masa depan yang jelas. Demi persahabatan, cinta, dan cita-cita kita berlomba-berlomba untuk menjadi yang terbaik dimata Tuhan. Dan dengan cinta, semua ini karena wanita yang saat ini berada tepat disampingku. Senyumnya yang selalu menggetarkan jiwa dan membuatku tak mampu untuk berucap satu kata apapun ketika berhadapan dengannya, sangat berbeda ketika berhadapan dengan musuh-musuhku, dulu.
Di malam yang damai itu kita berdua sudah cukup lama duduk berduaan, dan diam tanpa sepatah katapun. Dengan rasa yang selalu kusimpan selama ini aku sudah tidak kuat lagi untuk menahannya. Awalnya kukira ini adalah sesak nafas karena nafasku sering tak beraturan jika berada disampingnya. Namun, kini aku tahu bahwa ini adalah cinta pertamaku yang baru kutemui setelah menjalani beberapa cinta palsu yang bulshit. “Love is Bulshit” begitulah aku menganggap cinta sebelum aku bertemu dengan gadis ini
Baiklah, memang harus kuakui sekarang bahwa sebagai mantan perarung aku mungkin memang tak punya pengalaman untuk masalah batin seperti ini. Lagi pula, memang, sejak dulu aku kurang pandai dalam masalah cinta (cinta yang sebenarnya), inilah yang pertama kalinya. Baru kali ini aku merasa kulitku seakan tersayat-sayat ketika melihatnya sedang bersama lelaki lain. Walaupun dia adalah seorang sahabatnya. kini, aku benar-benar tenggelam dalam irama cinta yang mengalun indah. Walau untuk sementara ini hanya mengalun dalam hatiku seorang. Aku ingin hati ini berirama cinta dengan hatinya.
baru kusadari bahwa selama ini aku lebih menonjolkan keahlianku bertarung dari pada berpikir mengenai cinta yang dulu selalu kuanggap sebagai masalah yang cengeng, seperti film-film drama korea. Tapi saat ini bahkan aku tak tahu apa yang telah kurasakan. Gundah, gelisah, dan yang terbayang hanyalah seorang bidadari tanpa sayap itu. Sebenarnya jika kalian ingin tahu, wajah wanita yang sanggup menaklukkan sang Srigala ini tidak begitu cantik. Tapi sungguh teramat manis, seperti tebu.
Dengan goncangan batin yang seperti itu aku tetap tidak sanggup untuk mengungkapkannya. Namun sebenarnya meski kita tak saling mengungkapkan rasa, kita sudah tahu bahwa kita saling mencintai. Karena itulah aku tak perlu takut lagi untuk mengatakannya.sebagai mantan petarung. malulah jika tidak berani dalam hal ini. Lalu, pelan-pelan kupegang tangannya dan berbisik “aku mencintaimu”. lalu gadisku tersipu malu dan mengangguk pelan-pelan. Tahukah kalian? Dia anggun sekali dengan baju warna ungu malam ini.
***
Sebagai lelaki, sudah sepatutnya melindungi wanitanya dengan segenap rasa cinta yang sebenarnya. Tidaklah sebagaimana yang dilakukan para remaja saat ini, mereka banyak terlanjur dalam melakukan making love sebelum menikah. Bukankah jika aku memaksa seorang gadis untuk melakukan perbuatan mesum seperti itu akan merusak masa depannya ? berarti jika aku melakukan itu, aku tidak menyayanginya. Dan malulah yang harus ditanggung jika itu benar-benar terjadi. Jadi, Harus berpikir dua kali untuk melakukan hal semacam itu. dari sejelek-jeleknya perbuatanku selama ini, syukurlah hal yang demikian tidak pernah kulakukan. Aku kasihan pada gadis-gadis yang telah kehilangan keprawanannya itu. Bagi lelakinya mungkin berpikir tidaklah berbekas jika melakukannya, namun si ceweklah yang akan meninggalkan bekas. Sehingga mungkin tidak ada lagi lelaki yang akan menikahinya kelak.
Hidup memang penuh rintangan. Dan aku harus melalui rintangan-rintangan itu untuk mendapatkan apa yang aku inginkan. Setelah beberapa bulan kita menyatukan hati dalam bingkai asmara. Beredarlah kabar tak sedap tentang kekasih yang sedang jauh disana. Kabarnya Niken, nama gadisku, telah diculik oleh segerombolan anak muda yang berpenampilan macam preman. Ada beberapa warga yang melihat kejadian itu. Namun, tak ada yang berani untuk menolong Niken, dikarenakan segerombolan anak muda tersebut membawa beberapa senjata tajam. Saat mendengar kabar itu, aku bingung dan bertanya-tanya siapakah yang telah berani menculik gadis pujaanku itu.?
Tapi, tak lama kemudian berderinglah handphoneku.
“Halo…?siapa?.
“halo…aku Bajing. Masihkah kau ingat padaku kawan…hahaha? jawab orang itu sambil ketawa.
Ternyata memang benar dugaanku bahwa yang telah melakukan semua ini adalah musuh lamaku. Tanpa pikir panjang kemudian aku berangkat jauh-jauh dari jogja menuju Surabaya untuk mendatangi markas si bajing. Saat ini mataku telah gelap dan tidak akan lagi memandang bulu, siapa yang akan saya hadapi nanti. Kemarahanku tidak dapat di tolak lagi. Bisa-bisanya mereka berbuat pengecut seperti itu. Jhancuk..!!!
Saat ini aku berada di tengah-tengah anak buah Bajing. Setiap saat bahkan mereka bisa saja menusukkan bebarapa belati pada perutku, tapi aku tetap tak peduli tentang hal itu. kematian itu sendiri bagiku bukan apa-apa lagi karena kematian yang paling menyakitkan dalam hidup ini adalah kematian orang yang teramat kucintai. Keadaan itulah yang tak pernah kubiarkan terjadi.
Aku tahu, bahwa aku pernah melakukan kesalahan beberapa tahun yang lalu. Aku secara tidak sengaja telah membunuh adik kandung si bajing saat bertarung, namanya Joni. Tapi, pembunuhan itu kulakukan karena sangat terpaksa. Saat itu, dia hampir saja membunuhku dengan clurit. Tapi beruntunglah aku bisa menangkisnya kala itu. Dan clurit itu berbalik menusuk perut Joni. Jadilah boomerang.
Mulai saat itulah, bajing manaruh dendam padaku. Namun, akankah dendam ini terus berlanjut sampai pada keluarga-keluarga kita berdua selanjutnya? Berlanjut pada anak-anakku, kemudian sampai pada cucuku sehingga permusuhan ini tak ada akhir. Hal semacam itu, bahkan telah membudaya di daerahku, tapi aku tak mau mengikuti budaya sesat seperti itu.
Di kampungku, jika bertarung dan salah satunya mengalami kekalahan dan mati, maka anaknya harus membalaskan dendamnya. Dan ini berarti darahku atau pun darah si bajing harus diminum oleh salah satu anak kita berdua suatu saat nanti. Seperti itulah budaya yang sedang berjalan. Tapi, saat ini aku sadar bahwa budaya itu tidaklah baik. Dan aku sudah sering diajarkan oleh khotbah-khotbah keagamaan bahwa dendam itu tidaklah baik. Oleh karena itu, saat ini aku ingin menutup budaya macam itu.
“Hai bajing, sebelum kita bertarung aku punya suatu tawaran buatmu” teriakku ditengah-tengah anak buah bajing.
Kemudian bajing berjalan mendekatiku dan memasang muka sombongnya yang penuh dengan kebencian “ hah…? kau kira ini pasar pakek tawar menawar segala hah?” teriaknya lantang.
“Tapi ini demi kebaikan anak cucu kita kelak cuk, agar mereka tidak ikut menyimpan dendam sepertimu. Dan setelah ini tidak ada bunuh membunuh lagi” teriakku sedikit terpancing.
Bajing terlihat sedang berpikir, dan aku tak sabar menunggu persetujuannya.
“baiklah kalau begitu, kita akan buat perjanjian” kata bajing tiba-tiba. Tak kusangka juga bahwa dia akan menerima tawaran itu.
Lalu kuucapkan perjanjian itu “baiklah, siapa yang kalah dalam pertarungan ini, tidak akan lagi menyimpan rasa dendam. Dan tidak ada lagi yang harus meminum darah. anak buahmu semua ini telah menjadi saksinya”
“Baiklah..!! aku setuju” katanya.
Sekarang, saatnyalah menentukan siapa yang paling tangguh antara srigala hitam versus harimau putih. Perlu diingat juga oleh semuanya, bahwa pertarungan ini bukanlah pertarungan etnis ataupun kelompok-kelompok. Tapi, pertarungan antara kita berdua secara jantan, one by one. Aku bertarung untuk cintaku, dan bajing bertarung untuk dendamnya padaku.
Saatnya memasang kuda-kuda karena bajing sudah sejak tadi memesang kuda-kudanya. Tanpa bisa dihalangi lagi, pertarungan itupun benar-benar terjadi. Jika kalian bertarung, kecepatan tentulah menjadi kuncinya. Kecepatan menangkis pukulan, kecepatan memukul, menendang, dan mengelak. Seperti itulah yang tengah diperagakan oleh kita berdua.
Brak…!!!
Lalu aku terlempar jauh terkena tendangan bajing, kini bajing makin bengis. Dia bahkan mengeluarkan sebuah belati dari jaket coklatnya. Ternyata dia benar-benar sangat bernafsu ingin menghabisiku. Tapi, justru saat inilah kesempatanku untuk memangkan pertarungan ini. Karena orang yang sedang dibalut oleh emosi justru lebih gampang ditaklukkan. Lalu, kuatur nafasku dan mencoba untuk lebih rileks dalam membendung serangannya.
Nafas bajing sudah mulai terkuras habis karena diperbudak oleh nafsu, saatnya aku beraksi. Dengan dua kali gerakan lalu kupukul tangannya sehingga belati itu terlempar ke tanah. Kupukul mukanya, kuhantam perutnya dengan kaki sehingga bajingpun terkapar lemas dan jatuh.
“Baiklah, pertarungan ini sudah berakhir bajing. Aku tidak akan membunuhmu. Tapi, ingat janjimu tadi” lalu kumelangkah pergi menuju Niken yang masih terikat tali di sebuah kursi. Kubuka tali-tali itu. Kemudian dia langsung memelukku. Kemudian dia berbisik, “aku sangat mencintaimu…”. pekukannya benar-benar hangat dan gadisku kini bisa kembali kubawa pulang.
Tentang hidup, bersukurlah bagi orang-orang yang sadar akan hidup. Bahwa hidup di dunia ini bukanlah kehidupan yang kekal, hidup ini adalah sesuatu yang sementara. Jadi, aku pun harus kembali ke jalan Tuhan menata hidup yang lebih baik lagi untuk menuju Tuhan sang penguasa alam. Kini Aku dan Niken ingin hidup berdampingan mengabdi pada Tuhan dengan segala apa yang kita punya. Inilah semua kulakukan untuk menebus dosa-dosaku yang dulu. Tapi, dosaku-dosaku dulu harus ditebus dengan perbuatan macam apa Tuhan?
... baca selengkapnya di One By One Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1